Selasa, 23 Desember 2014
WRB@DIN: INFO THL-TBPP | NASIB THL-TBPP ?
WRB@DIN: INFO THL-TBPP | NASIB THL-TBPP ?: FORUM KOMUNIKASI THLTBPP NASIONAL Bisikan Relung Hati Hingga saat ini teman-teman FK THL TBPP telah menjalani perjalanan panjan...
WRB@DIN: BELAJAR ILMU –ILMU ISLAM | BULUGHUL MARAM | KIT...
WRB@DIN: BELAJAR ILMU –ILMU ISLAM | BULUGHUL MARAM | KIT...: KITAB SHALAT BAB SHALAT KHAUF َ بَابُ صَلَاةِ اَلْخَوْفِ Hadits No. 499 Dari Sholeh Ibnu Khuwwat Radliyall...
BELAJAR ILMU –ILMU ISLAM | BULUGHUL MARAM | KITAB SHALAT | BAB SHALAT KHAUF
َ
| ||
Hadits No. 499 | ||
Dari Sholeh Ibnu Khuwwat Radliyallaahu 'anhu dari
seseorang yang pernah sholat Khouf (sholat dalam keadaan takut atau perang)
bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada hari perang Dzatir Riqo': Bahwa
sekelompok sahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berbaris bersama beliau
dan sekelompok lain menghadapi musuh. Lalu beliau sholat bersama mereka
(kelompok yang berbaris) satu rakaat, kemudian beliau tetap berdiri dan mereka
menyelesaikan sholatnya masing-masing. Lalu mereka bubar dan berbaris menghadapi
musuh. Datanglah kelompok lain dan beliau sholat satu rakaat yang tersisa,
kemudian beliau tetap duduk dan mereka meneruskan sendiri-sendiri, lalu beliau
salam bersama mereka. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
Hadits ini juga terdapat dalam kitab al-Ma'rifah karangan Ibnu Mandah, dari
sholeh Ibnu Khuwwat dari ayahnya.
|
َعَنْ صَالِحِ بْنِ خَوَّاتٍ, ( عَمَّنْ صَلَّى مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم يَوْمَ ذَاتِ اَلرِّقَاعِ صَلَاةَ اَلْخَوْفِ: أَنَّ طَائِفَةً
صَلَّتْ مَعَهُ وَطَائِفَةٌ وِجَاهَ اَلْعَدُوِّ, فَصَلَّى بِاَلَّذِينَ مَعَهُ
رَكْعَةً, ثُمَّ ثَبَتَ قَائِمًا وَأَتَمُّوا لِأَنْفُسِهِمْ, ثُمَّ اِنْصَرَفُوا
فَصَفُّوا وِجَاهَ اَلْعَدُوِّ, وَجَاءَتِ اَلطَّائِفَةُ اَلْأُخْرَى, فَصَلَّى
بِهِمْ اَلرَّكْعَةَ اَلَّتِي بَقِيَتْ, ثُمَّ ثَبَتَ جَالِسًا وَأَتَمُّوا
لِأَنْفُسِهِمْ, ثُمَّ سَلَّمَ بِهِمْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَهَذَا لَفْظُ
مُسْلِمٍ. وَوَقَعَ فِي "اَلْمَعْرِفَةِ" لِابْنِ مَنْدَهْ, عَنْ صَالِحِ بْنِ
خَوَّاتٍ, عَنْ أَبِيهِ.
| |
Hadits No. 500 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku berperang bersama
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di jalan menuju Najed. Kami menghadapi
musuh dan berbaris menghadapi mereka. Maka berdirilah Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam dan sholat bersama kami, sekelompok berdiri bersama beliau dan
sekelompok lain menghadapi musuh. Beliau sholat satu rakaat dengan kelompok yang
bersama beliau dan sujud dua kali, kemudian mereka berpaling menuju tempat
kelompok yang belum sholat. Lalu mereka datang dan beliau sholat satu rakaat dan
sujud dua kali. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat
Bukhari.
|
َوَعَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: ( غَزَوْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه
وسلم قِبَلَ نَجْدٍ, فَوَازَيْنَا اَلْعَدُوَّ, فَصَافَفْنَاهُمْ, فَقَامَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي بِنَا, فَقَامَتْ طَائِفَةٌ مَعَهُ,
وَأَقْبَلَتْ طَائِفَةٌ عَلَى اَلْعَدُوِّ, وَرَكَعَ بِمَنْ مَعَهُ, وَسَجَدَ
سَجْدَتَيْنِ, ثُمَّ انْصَرَفُوا مَكَانَ اَلطَّائِفَةِ الَّتِي لَمْ تُصَلِّ
فَجَاءُوا, فَرَكَعَ بِهِمْ رَكْعَةً, وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ, ثُمَّ سَلَّمَ,
فَقَامَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ, فَرَكَعَ لِنَفْسِهِ رَكْعَةً, وَسَجَدَ
سَجْدَتَيْنِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَهَذَا لَفْظُ
اَلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 501 | ||
Jabir Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku pernah sholat
Khouf bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Kami berbaris dua
barisan, satu barisan di belakang Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam,
sedang musuh berada di antara kami dan kiblat. Ketika Nabi takbir kami semua
ikut takbir, kemudian beliau ruku' dan kami semua ikut ruku', ketika beliau
mengangkat kepala (i'tidal) dari ruku' kami semua mengangkat kepala, kemudian
beliau sujud bersama barisan yang ada di belakangnya, sedang barisan lain tetap
berdiri menghadapi musuh. Ketika beliau selesai sujud berdirilah barisan yang
ada di belakangnya. Jabir menyebut hadits tersebut. Dalam suatu riwayat lain:
Kemudian beliau sujud dan sujud pula barisan pertama, ketika mereka berdiri
sujudlah barisan kedua. Kemudian perawi menyebutkan hadits yang serupa dengan
hadits tadi, dan di akhir hadits disebutkan: Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam salam dan kami semua ikut salam. Diriwayatkan oleh Muslim.
|
َوَعَنْ جَابِرٍ قَالَ: ( شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم صَلَاةَ اَلْخَوْفِ، فَصَفَّنَا صَفَّيْنِ: صَفٌّ خَلْفَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم وَالْعَدُوُّ بَيْنَنَا وَبَيْنَ اَلْقِبْلَةِ, فَكَبَّرَ
اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم وَكَبَّرْنَا جَمِيعًا, ثُمَّ رَكَعَ وَرَكَعْنَا
جَمِيعًا, ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ اَلرُّكُوعِ وَرَفَعْنَا جَمِيعًا, ثُمَّ
اِنْحَدَرَ بِالسُّجُودِ وَالصَّفُّ اَلَّذِي يَلِيهِ, وَقَامَ اَلصَّفُّ
اَلْمُؤَخَّرُ فِي نَحْرِ اَلْعَدُوِّ, فَلَمَّا قَضَى اَلسُّجُودَ, قَامَ
اَلصَّفُّ اَلَّذِي يَلِيهِ... ) فَذَكَرَ اَلْحَدِيثَ. وَفِي رِوَايَةٍ: ( ثُمَّ
سَجَدَ وَسَجَدَ مَعَهُ اَلصَّفُّ اَلْأَوَّلُ, فَلَمَّا قَامُوا سَجَدَ اَلصَّفُّ
اَلثَّانِي, ثُمَّ تَأَخَّرَ اَلصَّفُّ اَلْأَوَّلِ وَتَقَدَّمَ اَلصَّفُّ
اَلثَّانِي... ) فَذَكَرَ مِثْلَهُ. وَفِي آخِرِهِ: ( ثُمَّ سَلَّمَ اَلنَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم وَسَلَّمْنَا جَمِيعًا ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 502 | ||
Menurut riwayat Abu Dawud dari Abu Ayyasy al-Zuraqiy
ditambahkan: Kejadian itu di Usfan.
|
َوَلِأَبِي دَاوُدَ: عَنْ أَبِي عَيَّاشٍ الزُّرَقِيِّ مِثْلُهُ,
وَزَادَ: ( أَنَّهَا كَانَتْ بِعُسْفَانَ )
| |
Hadits No. 503 | ||
Menurut riwayat Nasa'i dari jalan lain, dari Jabir
Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sholat dengan
sekelompok sahabatnya dua rakaat, lalu beliau salam, kemudian sholat dengan
kelompok lain dua rakaat, lalu salam.
|
َوَلِلنَّسَائِيِّ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ عَنْ جَابِرٍ ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ
صلى الله عليه وسلم صَلَّى بِطَائِفَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ رَكْعَتَيْنِ, ثُمَّ
سَلَّمَ, ثُمَّ صَلَّى بِآخَرِينَ أَيْضًا رَكْعَتَيْنِ, ثُمَّ سَلَّمَ
)
| |
Hadits No. 504 | ||
Hadits serupa diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu
Bakrah.
|
َوَمِثْلُهُ لِأَبِي دَاوُدَ, عَنْ أَبِي
بَكْرَةَ
| |
Hadits No. 505 | ||
Dari Hudzaifah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sholat khouf dengan mereka satu rakaat dan dengan
mereka yang lain satu rakaat, dan mereka tidak mengqadla. Riwayat Ahmad, Abu
Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
|
َوَعَنْ حُذَيْفَةَ: ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى
صَلَاةَ اَلْخَوْفِ بِهَؤُلَاءِ رَكْعَةً, وَبِهَؤُلَاءِ رَكْعَةً, وَلَمْ يَقْضُوا
) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ ابْنُ
حِبَّانَ
| |
Hadits No. 506 | ||
Hadits serupa diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dari Ibnu
Abbas Radliyallaahu 'anhu
|
َوَمِثْلُهُ عِنْدَ ابْنِ خُزَيْمَةَ: عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ
| |
Hadits No. 507 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat khouf itu satu rakaat dalam
keadaan bagaimanapun." Riwayat Al-Bazzar dengan sanad yang lemah.
|
َوَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( صَلَاةُ اَلْخَوْفِ رَكْعَةٌ عَلَى أَيِّ وَجْهٍ
كَانَ ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ بِإِسْنَادٍ
ضَعِيفٍ
| |
Hadits No. 508 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu dalam hadits yang
marfu': Dalam sholat khouf tidak ada sujud sahwi. Dikeluarkan oleh Daruquthni
dengan sanad yang lemah.
|
َوَعَنْهُ مَرْفُوعًا: ( لَيْسَ فِي صَلَاةِ اَلْخَوْفِ سَهْوٌ )
أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادٍ
ضَعِيفٍ
| |
Bulughul Maram
versi 2.0 © 1429 H / 2008 M Oleh : Pustaka Al-Hidayah
|
Kamis, 18 Desember 2014
INFO THL-TBPP | NASIB THL-TBPP ?
Hingga saat ini teman-teman FK THL
TBPP telah menjalani perjalanan panjang perjuangan yang melelahkan dan belum
juga mendapatkan buah kepastian. Terlalu panjang deretan janji Pemerintah cq
Kementerian Pertanian dan Kementerian PAN-RB untuk memberikan status PNS kepada
THL TBPP. Inti masalahnya adalah tidak adanya kesamaan cara pandang antara
Kementerian Pertanian dan Kementerian PAN-RB terhadap arah penyelesaian status
THL TBPP untuk menjawab kekurangan tenaga Penyuluh Pertanian PNS. Ujungnya
dalam perumusan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
Pemerintah cq KemenPAN-RB tidak mengakomodir isi kandungan Pasal 20
Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan yang mengamanatkan prioritas pengangkatan Penyuluh Pertanian PNS
oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
THL TBPP yang berjumlah 20.479 orang
se-Indonesia secara kolektif sebenarnya merupakan potensi kekuatan penggerak
nasional di desa-desa dalam pembangunan pertanian. Komunitas inilah yang telah
menunjukkan kesetiaan pengabdian sejak tahun 2007 hingga sekarang. Sudah
sepantasnya kepada kelompok petugas lapangan ini disematkan sebutan generasi
penerus penyuluh pertanian.
Selama 2 periode pemerintahan
Presiden SBY komunitas THL TBPP menunggu dengan cukup sabar eksekusi penetapan
status kerja yang pasti bagi mereka, meskipun diselingi dinamika penyampaian
aspirasi sebagaimana ditunjukkan dalam Apel Kebulatan Tekad THL TBPP di Taman
MONAS Jakarta, 27 Juni 2013. Namun hingga masa pemerintahan KIB Jilid II
benar-benar berakhir pada tanggal 20 Oktober 2014 eksekusi kebijakan yang
diharapkan tak kunjung tiba. Keputusan Rapat Kerja Gabungan (Rakergab) 11
Pebruari 2014 antara Pemerintah dan DPR RI yang menyepakati dan menetapkan
10.000 formasi Pegawai ASN bagi THL TBPP pada akhir tahun 2014 ternyata dan
terbukti tidak terlaksana.
Tidak berlebihan jika banyak di
antara teman-teman THL TBPP menyimpulkan bahwa mereka adalah korban kebijakan.
Pengalaman yang menjadi catatan penting bagi kita adalah tidak adanya
sinkronisasi yang baik lintas kementerian yang dalam hal ini antara Kementerian
Pertanian dan Kementerian PAN dan RB serta tidak adanya arahan yang kuat dari
Presiden untuk memutuskan arah penyelesaian status THL TBPP.
Kini komunitas THL TBPP siap
memasuki masa kontrak kerja TA 2015 di bawah periode pemerintahan baru dengan
nuansa rasa harap-harap cemas. Bagaimanakah kiranya corak kebijakan Kementerian
Pertanian dan Kementerian PAN-RB dalam kaitannya dengan kejelasan status kerja
THL TBPP pasca 2015 nanti ?
Selama meniti dan menempuh jalan
perjuangan di masa pemerintahan Presiden SBY satu hal yang paling dirasakan
komunitas THL TBPP adalah bahwa mereka berjuang sendirian. PERHIPTANI sebagai
induk organisasi penyuluh pertanian belum mengeluarkan sepenuh energi dan
kesungguhan hatinya untuk memperjuangkan THL TBPP.
Maka jika ada pihak luar yang
menawarkan langkah terobosan untuk menggapai status kerja yang didambakan
melalui upaya khusus sungguh hal tersebut merupakan oase di padang tandus.
Setiap upaya yang merentangkan jalan menuju titik akhir tujuan adalah layak
untuk dicoba.
Adalah Garin Nugroho, seorang sineas
ternama yang menggambarkan cukup sempurna tentang kegelisahan para penyuluh,
termasuk THL TBPP sebagai penyuluh kontrak yang semakin lama semakin tersudut
perannya dan tergerus rasa kebanggaannya. Padahal penyuluh pertanian menurut
Garin adalah mata air pengetahuan dan sumber kearifan bagi para petani.
Penyuluh adalah mata air dan sekaligus air mata bagi para petani. Dalam konteks
inilah setiap upaya untuk mengembalikan peran mulia dan rasa percaya diri
penyuluh patut mendapat dukungan yang sungguh-sungguh.
Adakah pihak luar yang siap
bergandeng tangan dan beriring langkah perjuangan dengan komunitas THL TBPP saat
ini ?
Rapat Kerja Gabungan antara Pemerintah
(KemenPAN-RB, Kementan dan Kemenkeu) bersama DPR RI (Komisi II, Komisi IV dan
Komisi XI) 11 Pebruari 2014 yang membahas penyelesaian status THL TBPP. Hadir
dalam kesempatan tersebut dari pihak Pemerintah 2009 - 2014 : 1. MenPAN-RB, Ir.
Azwar Abubakar. 2. Mentan, Dr. Ir. Suswono. Di pihak DPR RI 2009 - 2014 : 1.
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang Ir. Pramono Anung. 2. Ketua Komisi II, Agun
Gunanjar. 3. Ketua Komisi IV, Romahurmuzy. Adapun perwakilan THL TBPP hadir
dalam kapasitas sebagai peninjau/pengunjung di fraksi balkon.
Jumat, 12 Desember 2014
BELAJAR ILMU –ILMU ISLAM | BULUGHUL MARAM | KITAB SHALAT | BAB SHALAT JUM'AT
BAB SHALAT JUM'AT | بَابُ صَلَاةُ اَلْجُمُعَةِ
َ
| |
Hadits No. 470 | ||
Abdullah Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu
berkata bahwa mereka berdua mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda di atas kayu mimbarnya: "Hendaknya orang-orang itu benar-benar berhenti
meninggalkan sholat Jum'at, atau Allah akan menutup hati mereka, kemudian mereka
benar-benar termasuk orang-orang yang lupa." Diriwayatkan oleh Muslim.
|
َعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ, وَأَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهُمْ, ( أَنَّهُمَا سَمِعَا رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ
-عَلَى أَعْوَادِ مِنْبَرِهِ- "لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ
اَلْجُمُعَاتِ, أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اَللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ, ثُمَّ لَيَكُونُنَّ
مِنَ اَلْغَافِلِينَ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 471 | ||
Salamah Ibnu Al-Akwa' Radliyallaahu 'anhu berkata: Kami sholat
bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam hari Jum'at, kemudian kami
bubar pada saat tembok-tembok tidak ada bayangan untuk berteduh. Muttafaq Alaihi
dan lafadznya menurut Bukhari. Dalam lafadz menurut riwayat Muslim: Kami sholat
Jum'at bersama beliau ketika matahari tergelincir kemudian kami pulang sambil
mencari-cari tempat berteduh.
|
َوَعَنْ سَلَمَةَ بْنِ اَلْأَكْوَعِ رضي الله عنه قَالَ: ( كُنَّا
نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَلْجُمُعَةَ, ثُمَّ نَنْصَرِفُ
وَلَيْسَ لِلْحِيطَانِ ظِلٌّ نَسْتَظِلُّ بِهِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيّ ِ وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ: ( كُنَّا نَجْمَعُ مَعَهُ إِذَا زَالَتِ
اَلشَّمْسُ, ثُمَّ نَرْجِعُ, نَتَتَبَّعُ اَلْفَيْءَ
)
| |
Hadits No. 472 | ||
Sahal Ibnu Sa'ad Radliyallaahu 'anhu berkata: Kami tidak
pernah tidur siang dan makan siang kecuali setelah (sholat) Jum'at. Muttafaq
Alaihi dengan lafadz menurut riwayat Muslim. Dalam riwayat lain disebutkan: Pada
jaman Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
|
َوَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( مَا
كُنَّا نَقِيلُ وَلَا نَتَغَدَّى إِلَّا بَعْدَ اَلْجُمُعَةِ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ وَفِي رِوَايَةٍ: ( فِي عَهْدِ رَسُولِ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم )
| |
Hadits No. 473 | ||
Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa ketika Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang khutbah berdiri, datanglah kafilah dagang
dari negeri Syam. Lalu orang-orang menyongsongnya sehingga (dalam masjid) hanya
tinggal dua belas orang. Diriwayatkan oleh Muslim.
|
َوَعَنْ جَابِرٍ ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَخْطُبُ
قَائِمًا, فَجَاءَتْ عِيرٌ مِنَ اَلشَّامِ, فَانْفَتَلَ اَلنَّاسُ إِلَيْهَا,
حَتَّى لَمْ يَبْقَ إِلَّا اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 474 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat
dari sholat Jum'at atau sholat lainnya, maka hendaklah ia menambah rakaat
lainnya yang kurang, dan dengan itu sempurnalah sholatnya." Riwayat Nasa'i, Ibnu
Majah dan Daruquthni. Lafadz hadits menurut riwayat Daruquthni. Sanadnya shahih
tetapi Abu Hatim menguatkan ke-mursal-an hadits ini.
|
َوَعَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ صَلَاةِ اَلْجُمُعَةِ وَغَيْرِهَا فَلْيُضِفْ
إِلَيْهَا أُخْرَى, وَقَدْ تَمَّتْ صَلَاتُهُ ) رَوَاهُ النَّسَائِيُّ, وَابْنُ
مَاجَهْ, وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ, وَاللَّفْظُ لَهُ, وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ, لَكِنْ
قَوَّى أَبُو حَاتِمٍ إِرْسَالَهُ
| |
Hadits No. 475 | ||
Dari Jabir Ibnu Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkhutbah dengan berdiri, lalu duduk, kemudian
bangun dan berkhotbah dengan berdiri lagi. Maka barangsiapa memberi tahu engkau
bahwa beliau berkhutbah dengan duduk, maka ia telah bohong. Dikeluarkan oleh
Muslim.
|
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, ( أَنَّ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَخْطُبُ قَائِمًا, ثُمَّ يَجْلِسُ, ثُمَّ
يَقُومُ فَيَخْطُبُ قَائِمًا, فَمَنْ أَنْبَأَك َ أَنَّهُ كَانَ يَخْطُبُ جَالِسًا,
فَقَدْ كَذَبَ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم ٌ
| |
Hadits No. 476 | ||
Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu berkata: Adalah
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila berkhotbah memerah kedua matanya,
meninggi suaranya, dan mengeras amarahnya seakan-akan beliau seorang komandan
tentara yang berkata: Musuh akan menyerangmu pagi-pagi dan petang. Beliau
bersabda: "Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah Kitabullah
(al-Qur'an), sebaik-baiknya petunjuk ialah petunjuk Muhammad, sejelek-jelek
perkara ialah yang diada-adakan (bid'ah), dan setiap bid'ah itu sesat."
Diriwayatkan oleh Muslim. Dalam suatu riwayatnya yang lain: Khutbah Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada hari Jum'at ialah: Beliau memuji Allah dan
mengagungkan-Nya, kemudian beliau mengucapkan seperti khutbah di atas dan suaru
beliau keras. Dalam suatu riwayatnya yang lain. "Barangsiapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka tiada orang yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa
yang disesatkan oleh Allah, maka tiada orang yang dapat memberikan hidayah
padanya." Menurut riwayat Nasa'i: "Dan setiap kesesatan itu tempatnya di
neraka."
|
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:
( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا خَطَبَ, احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ,
وَعَلَا صَوْتُهُ, وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ, حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يَقُولُ:
صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ, وَيَقُولُ: "أَمَّا بَعْدُ, فَإِنَّ خَيْرَ اَلْحَدِيثِ
كِتَابُ اَللَّهِ, وَخَيْرَ اَلْهَدْيِ هَدْي ُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ اَلْأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وَفِي رِوَايَةٍ
لَهُ كَانَتْ خُطْبَةُ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ اَلْجُمُعَةِ: (
يَحْمَدُ اَللَّهَ وَيُثْنِي عَلَيْهِ, ثُمَّ يَقُولُ عَلَى إِثْرِ ذَلِكَ, وَقَدْ
عَلَا صَوْتُهُ ) وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ: ( مَنْ يَهْدِه ِ اَللَّهُ فَلَا مُضِلَّ
لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ) وَلِلنَّسَائِيِّ: ( وَكُلَّ ضَلَالَةٍ
فِي اَلنَّارِ )
| |
Hadits No. 477 | ||
Ammar Ibnu Yasir Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku pernah
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya
lamanya sholat seseorang dan pendek khutbahnya adalah pertanda akan pemahamannya
(yang mendalam)." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:
سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ( إِنَّ طُولَ صَلَاةِ
اَلرَّجُلِ, وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 478 | ||
Ummu Hisyam Binti Haritsah Ibnu Al-Nu'man Radliyallaahu 'anhu
berkata: Aku tidak menghapal (Qof. Walqur'anil Majiid kecuali dari lidah
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang beliau baca setiap Jum'at di atas
mimbar ketika berkhutbah di hadapan orang-orang. Riwayat
Muslim.
|
َوَعَنْ أُمِّ هِشَامٍ بِنْتِ حَارِثَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ: ( مَا أَخَذْتُ: "ق وَالْقُرْآنِ اَلْمَجِيدِ", إِلَّا عَنْ لِسَانِ
رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقْرَؤُهَا كُلَّ جُمُعَةٍ عَلَى
اَلْمِنْبَرِ إِذَا خَطَبَ اَلنَّاسَ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 479 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa berbicara pada sholat
Jum'at ketika imam sedang berkhutbah, maka ia seperti keledai yang memikul
kitab-kitab. Dan orang yang berkata: Diamlah, tidak ada Jum'at baginya."
Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad tidak apa-apa, sebab ia menafsirkan hadits
Abu Hurairah yang marfu' dalam shahih Bukhari-Muslim.
|
َوَعَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم ( مَنْ تَكَلَّمَ يَوْمَ اَلْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَهُوَ كَمَثَلِ
اَلْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا, وَاَلَّذِي يَقُولُ لَهُ: أَنْصِتْ, لَيْسَتْ
لَهُ جُمُعَةٌ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, بِإِسْنَادٍ لَا بَأْسَ بِهِ وَهُوَ
يُفَسِّرُ
حَدِيْثَ أَبَى هُرَيْرَةَ فِى الصَّحِحَيْنِ
مَرْفُوْعًا
| |
Hadits No. 480 | ||
"Jika engkau berkata pada temanmu "diamlah" pada sholat
Jum'at sedang imam sedang berkhutbah, maka engkau telah sia-sia."
|
َ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ: أَنْصِتْ يَوْمَ اَلْجُمُعَةِ وَالْإِمَامِ
يَخْطُبُ, فَقَدْ لَغَوْتَ
| |
Hadits No. 481 | ||
Jabir Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seorang laki-laki
masuk pada waktu sholat Jum'at di saat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
sedang berkhutbah. Maka bertanyalahg beliau: "Engkau sudah sholat?" Ia menjawab:
Belum. Beliau bersabda: "Berdirilah dan sholatlah dua rakaat." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ جَابِرٍ قَالَ: ( دَخَلَ رَجُلٌ يَوْمَ اَلْجُمُعَةِ,
وَالنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَخْطُبُ . فَقَالَ: صَلَّيْتَ؟ قَالَ: لَا قَالَ: قُمْ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 482 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada sholat Jum'at biasanya membaca surat
al-Jumu'ah dan al-Munafiqun. Diriwayatkan oleh Muslim.
|
َوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ
يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الْجُمُعَةِ سُورَةَ الْجُمُعَةِ, وَالْمُنَافِقِينَ )
رَوَاهُ مُسْلِم ٌ
| |
Hadits No. 483 | ||
Dalam riwayatnya pula (Muslim) bahwa Nu'man Ibnu Basyir
Radliyallaahu 'anhu berkata: Biasanya beliau pada sholat dua 'Id dan Jum'at
membaca (Sabbihisma rabbikal a'laa) dan (Hal ataaka haditsul ghoosyiyah).
|
َوَلَهُ: عَنِ اَلنُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ: ( كَانَ يَقْرَأُ فِي
اَلْعِيدَيْنِ وَفِي الْجُمُعَةِ: بِـ "سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ اَلْأَعْلَى, وَ:
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ اَلْغَاشِيَةِ" )
| |
Hadits No. 484 | ||
Zaid Ibnu Arqom Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sholat 'Id, kemudian beliau memberi keringanan
untuk sholat Jum'at, lalu bersabda: "Barangsiapa hendak sholat, sholatlah."
Riwayat Imam Lima kecuali Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
|
َوَعَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رضي الله عنه قَالَ: ( صَلَّى النَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم اَلْعِيدَ, ثُمَّ رَخَّصَ فِي الْجُمُعَةِ, فَقَالَ: "مَنْ
شَاءَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيُصَلِّ" ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ إِلَّا
اَلتِّرْمِذِيَّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَة
َ
| |
Hadits No. 485 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang di antara kamu sholat
Jum'at, hendaknya ia sholat setelah itu empat rakaat." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا
أَرْبَعًا ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ
| |
Hadits No. 486 | ||
Dari Saib Ibnu Yazid Radliyallaahu 'anhu bahwa Muawiyah Radliyallaahu
'anhu pernah berkata kepadanya: Jika engkau telah sholat Jum'at maka janganlah
engkau menyambungnya dengan sholat lain hingga engkau berbicara atau keluar,
karena Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan kami demikian,
yakni: Janganlah kita menyambung suatu sholat dengan sholat lain sehingga kita
berbicara atau keluar. Riwayat Muslim.
|
َوَعَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ, أَنَّ مُعَاوِيَةَ قَالَ لَهُ: ( إِذَا
صَلَّيْتَ الْجُمُعَةَ فَلَا تَصِلْهَا بِصَلَاةٍ, حَتَّى تُكَلَّمَ أَوْ تَخْرُجَ,
فَإِنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَمَرَنَا بِذَلِكَ: أَنْ لَا نُوصِلَ
صَلَاةً بِصَلَاةٍ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ ) رَوَاهُ مُسْلِم
ٌ
| |
Hadits No. 487 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mandi kemudian mendatangi
sholat Jum'at, lalu sholat semampunya, kemudian diam sampai sang imam selesai
dari khutbahnya, kemudian sholat bersama imam, maka diampuni dosa-dosanya antara
Jum'at itu dan Jum'at berikutnya serta tiga hari setelahnya." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( مَنِ اغْتَسَلَ, ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ, فَصَلَّى مَا
قُدِّرَ لَهُ, ثُمَّ أَنْصَتَ, حَتَّى يَفْرُغَ اَلْإِمَامُ مِنْ خُطْبَتِهِ, ثُمَّ
يُصَلِّي مَعَهُ: غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اَلْأُخْرَى,
وَفَضْلُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ) رَوَاهُ مُسْلِم
ٌ
| |
Hadits No. 488 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam setelah menyebut hari Jum'at beliau bersabda:
"Pada hari itu ada suatu saat jika bertepatan seorang hamba muslim berdiri untuk
sholat memohon kepada Allah, maka niscaya Allah akan memberikannya sesuatu."
Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya bahwa saat itu sebentar.
Muttafaq Alaihi. Dalam suatu riwayat Muslim: "Ia adalah saat yang pendek."
|
َوَعَنْهُ;
أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ: (
فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي, يَسْأَلُ
اَللَّهَ تعالى شَيْئًا
إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه. ِ وَفِي
رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: ( وَهِيَ سَاعَةٌ خَفِيفَةٌ
)
| |
Hadits No. 489 | ||
Abu Burdah dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu berkata: "Aku
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Saat (waktu) itu
ialah antara duduknya imam hingga dilaksanakannya sholat." Riwayat Muslim.
Daruquthni menguatkan bahwa hadits tersebut dari perkataan Abu Burdah sendiri.
|
َوَعَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم يَقُولُ: ( هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ اَلْإِمَامُ إِلَى أَنْ
تُقْضَى اَلصَّلَاةُ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ, وَرَجَّحَ اَلدَّارَقُطْنِيُّ أَنَّهُ
مِنْ قَوْلِ أَبِي بُرْدَةَ.
| |
Hadits No. 490 | ||
Dari hadits Abdullah Ibnu Salam menurut riwayat Ibnu
Majah -- dan dari Jabir menurut riwayat Abu Dawud dan Nasa'i: "Bahwa saat
tersebut adalah antara sholat Ashar hingga terbenamnya matahari." Hadits ini
dipertentangkan lebih dari empat puluh pendapat yang telah saya (Ibnu Hajar)
rangkum dalam Syarah Bukhari.
|
َوَفِي حَدِيثِ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ سَلَامٍ عِنْدَ ابْنِ مَاجَه ْ.
وَجَابِرِ عِنْدَ أَبِي دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيّ ِ: ( أَنَّهَا مَا بَيْنَ صَلَاةِ
اَلْعَصْرِ إِلَى غُرُوبِ اَلشَّمْسِ ). وَقَدْ اِخْتُلَفَ فِيهَا عَلَى أَكْثَرَ
مِنْ أَرْبَعِينَ قَوْلًا, أَمْلَيْتُهَا فِي "شَرْحِ اَلْبُخَارِيِّ
"
| |
Hadits No. 491 | ||
Jabir Radliyallaahu 'anhu berkata: Sunnah telah berlaku
bahwa pada setiap empat puluh orang ke atas wajib mendirikan sholat Jum'at.
Riwayat Daruquthni dengan sanad lemah.
|
َوَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: ( مَضَتِ السُّنَّةُ أَنَّ فِي
كُلِّ أَرْبَعِينَ فَصَاعِدًا جُمُعَةً ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادٍ
ضَعِيف ٍ
| |
Hadits No. 492 | ||
Dari Samurah Ibnu Jundab, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam memohon ampunan untuk orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun
perempuan pada setiap Jum'at. Diriwayatkan oleh al-Bazzar dengan sanad lemah.
|
َوَعَنْ
سَمُرَةَ بنِ جُنْدُبٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ
يَسْتَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كُلَّ جُمُعَةٍ ) رَوَاهُ
اَلْبَزَّارُ بِإِسْنَادٍ لَيِّنٍ
| |
Hadits No. 493 | ||
Dari Jabir Ibnu Samurah bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam pada saat khutbah membaca ayat-ayat Qur'an untuk memberi peringatan
kepada orang-orang. Riwayat Abu Dawud dan asalnya dalam riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا ( أَنَّ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ فِي اَلْخُطْبَةِ يَقْرَأُ آيَاتٍ مِنَ
اَلْقُرْآنِ, وَيُذَكِّرُ اَلنَّاسَ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُد َ. وَأَصْلُهُ فِي
مُسْلِم ٍ
| |
Hadits No. 494 | ||
Dari Thariq Ibnu Syihab bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat Jum'at itu hak yang wajib bagi setiap Muslim
dengan berjama'ah kecuali empat orang, yaitu: budak, wanita, anak kecil, dan
orang yang sakit." Riwayat Abu Dawud. Dia berkata: Thoriq tidak mendengarnya
dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Dikeluarkan oleh Hakim dari riwayat
Thariq dari Abu Musa.
|
َوَعَنْ
طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (
الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً:
مَمْلُوكٌ, وَاِمْرَأَةٌ, وَصَبِيٌّ, وَمَرِيضٌ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَقَالَ:
لَمْ يَسْمَعْ طَارِقٌ مِنَ اَلنَّبِيِّ . وَأَخْرَجَهُ
اَلْحَاكِمُ مِنْ رِوَايَةِ طَارِقٍ اَلْمَذْكُورِ عَنْ أَبِي
مُوسَى ٍ
| |
Hadits No. 495 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang yang bepergian itu tidak wajib
sholat Jum'at." Riwayat Thabrani dengan sanad lemah.
|
َوَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( لَيْسَ عَلَى مُسَافِرٍ جُمُعَةٌ ) رَوَاهُ اَلطَّبَرَانِيُّ
بِإِسْنَادٍ ضَعِيف
| |
Hadits No. 496 | ||
Abdullah Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam apabila telah duduk di atas Mimbar,
maka beliau berhadapan dengan muka kami. Riwayat Tirmidzi dengan sanad lemah.
|
َوَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ]إِذَا
[ اسْتَوَى
عَلَى الْمِنْبَرِ اسْتَقْبَلْنَاهُ بِوُجُوهِنَا ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ,
بِإِسْنَادٍ ضَعِيفٍ.
| |
Hadits No. 497 | ||
Menurut Ibnu Khuzaimah hadits tersebut mempunyai saksi
dari hadits Bara'.
|
َوَلَهُ شَاهِدٌ مِنْ حَدِيثِ الْبَرَاءِ عِنْدَ اِبْنِ خُزَيْمَة
َ
| |
Hadits No. 498 | ||
Hakam Ibnu Hazn Radliyallaahu 'anhu berkata: Kami
mengalami sholat Jum'at bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau
berdiri dengan memegang tongkat atau busur panah." Riwayat Abu Dawud.
|
َوَعَنِ اَلْحَكَمِ بْنِ حَزْنٍ رضي الله عنه قَالَ: ( شَهِدْنَا
الْجُمُعَةَ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَامَ مُتَوَكِّئًا عَلَى عَصًا
أَوْ قَوْسٍ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
| |
Bulughul Maram
versi 2.0 © 1429 H / 2008 M Oleh : Pustaka Al-Hidayah
|
Langganan:
Postingan (Atom)